Akhir-akhir ini begitu seringnya kita mendengar berita tentang ebola baik di media massa dan elektronik. Apa sih sebenarnya ebola itu? Sebahaya apakah virus ini? Mari kita pelajari bersama sedikit pengetahuan mengenai ebola.
1. Virus Ebola
Ebola adalah virus Ebolavirus (EBOV), genus virus dan penyakit demam hemorrhagic Ebola
(EHF), virus demam hemorrhagic (VHF). Terdapat empat spesies yang
diakui dalam ebolavirus genus, yang memiliki nomor strain tertentu. ''
Zaire virus'' adalah spesies tipenya, yang juga yang pertama ditemukan
dan paling mematikan. Micrographs elektron menunjukkan panjang filamen,
karakteristik keluarga virus Filoviridae. Virus mengganggu pada sel-sel
endotel yang lapisan permukaan interior pembuluh darah dan kaskade.
Sebagai dinding pembuluh darah yang rusak dan platelet mampu
mengentalkan, pasien menyerah hypovolemic shock. Ebola ditularkan
melalui cairan-cairan tubuh. Eksposur kulit dan conjunctiva juga dapat
menyebabkan untuk transmisi, tetapi untuk tingkat yang lebih rendah.
Ebola pertama muncul pada tahun 1976 di Zaire. Itu, bagaimanapun, tetap
sebagian besar tidak jelas sampai 1989 dengan wabah luas dipublikasikan
di Reston.
2. Etimologi
Virus ini pertama kali ditemukan di Kongo (dulu Zaire) pada tahun 1976 di sebuah rumah sakit yang dijalankan Biarawati Belanda. Sejak petama kali ditemukan, virus ini termasuk virus yang mematikan baik pada manusia maupun hewan perimata. Bahkan ketika itu WHO mencatat 1985 kasus dengan kematian 1200 orang.
3.Penelusuran Reservoir Alami
Antara tahun 1876 dan 1988 sedikitnya 30.000 mamalia, burung, reptil, amphibi dan anthropoda, virus ebola hanya ditemukan pada tikus dan berang-berang. Pada tahun 2001-2003 virus ini ditemukan juga pada bangkai jenis perimata, namun karena pada jenis ini juga kematiannya tinggi, maka mereka tidak mungkin menjadi resevoir. Kasus yang terjadi pada tahun 1976 dan 1979 virus ini menyerang pekerja pabrik di mana di dalamnya terapat kelelawar.Begitu pula kasus yang terjadi pada tahun 1975 dan 1980. Dalam sebuah survei 2002-2005 diambil sampel 679 ekor kelelawar dan diantaranya 13 ekor mengandung RNA virus ebola. Pada tahun 2005, tiga spesies kelelawar ('' Hypsignathus monstrosus'',
'' Epomops franqueti'' dan '' Myonycteris torquata'') telah
diidentifikasi sebagai membawa virus tetap asimtomatik. Karena kematian pada spesies ini rendah maka mereka diyakini
menjadi reservoir alami virus ebola.
4.Penyebaran
a. Host baru akan tertular dengan cara kontak dengan darah maupun sekresi penderita dengan masa inkubasi(tanpa gejala) 5-10 hari.
b. Host baru akan tertular dengan cara kontak dengan benda yang terkontaminsi dengan penderita.
c. Infeksi nosokomial (infeksi yang terjadi dari pasien ke petugas kesehatan, dari pasien ke pengunjung ataupun dari pengunjung ke pasien dan atau ke petugas kesehatan pada klinik maupun ruah sakit)
d. Dapat terjadi infeksi apabila petugas kesehatan dan pasien tidak menggunakan sarung tangan atau masker
5. Gejala Penyakit Ebola
a. Demam disertai perdarahan
b. Sakit kepala
c. Sakit sekitar persendian dan otot
d. Sakit tenggorokan dan tubuh lemah
e. Diare, sakit perut dan muntah
f. Nyeri pada mata, takut pada cahaya, mata merah, kemampuan melihat berkurang
g. Perdarahan pada mata
h. Sering tersedak
5. Ebola dalam tubuh manusia
a. Pada hari ke-3 virus ebola mulai memperbanyak diri dan menyerang darah. Sel darah yang mati akan menyumbat kapiler darah sehingga kulit nampak memar, melepuh bahkan seperti kertas basah.
b. Pada hari ke-6 darah akan keluar dari hidung, mata dan telinga. Selain itu akan keluar cairan hitam yang merupakan jaringan tubuh yang hancur.
c. Penderita bisanya meninggal pada hari ke-9
6. Vaksinasi Ebola
90 persen kasus penyakit yang diakibatkan virus Ebola berakhir dengan
kematian. Hingga kini para pakar kesehatan belum berhasil menemukan obat
atau vaksinasi yang ampuh. Penyakit
ini khususnya ditemukan di desa-desa terpencil di kawasan Afrika Tengah
dan Barat, terutama di Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo,
Sudan, Gabun, Pantai Gading, Uganda, dan kini di Guinea. Menurut data terbaru dari WHO, penyakit Ebola menginfeksi 1848 orang dan menyebabkan 1013 kematian sejak awal tahun ini. Selain tidak kontak langsung dengan penderita, tidak bepergian ke negara endemik ebola, studi kasus terus dilakukan untuk pencegahan penyakit mematikan ini termasuk vaksin ZMapp yang diproduksi oleh Mapp Biopharmaceutical Inc, San Diego, Amerika
Serikat. Meski obat ini dinilai potensial untuk mengobati Ebola, ZMapp
belum pernah diujikan secara klinis pada manusia. GlaxoSmithKline (GSK) telah memproduksi vaksin eksperimental dengan
hasil menjanjikan dalam penelitian yang melibatkan primata. Kini studi
itu memasuki Fase pertama uji coba pada manusia yang masih menunggu
persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar